LAPORAN
PRAKTIKUM
“
KAPASITAS VITAL PARU – 1”
Disusun
Oleh :
- Fadhilah
Febriani
- Indah
Wahyu R
- Larasati
Ieka P
- M.
Nur Yuda
- Ni Komang Ayu M.D
DAFTAR
ISI
Daftar isi :
BAB I PENDAHULUAN
1.1 LATAR BELAKANG
1.2 TUJUAN PRAKTIKUM.
BAB II :TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Dasar Teori
BAB III :METODE PENELITIAN
3.1 ALAT DAN BAHAN
3.2 CARA KERJA
BAB IV :HASIL PENGAMATAN DAN PEMBAHASAN
4.1 HASIL PENGAMATAN
4.2 PEMBAHASAN
BAB V :PERTANYAAN DAN PEMBAHASAN
BAB VI :KESIMPULAN
BAB
I
PENDAHULUAN
Respirasi adalah
serangkaian reaksi biokimiawi yang memerlukan oksigen untuk mengoksidasi atau
membakar zat-zat makanan guna menghasilkan energi diperlukan oleh makhluk hidup
dengan hasil samping berupa karbon dioksida. Walaupun respirasi dan bernapas
saling berhubungan , respirasi memiliki arti yang lebih dalam, respirasi
merupakan proses menghasilkan energi, sedangkan bernapas merupakan cara makhluk
hidup melakukan pertukaran gas dengan lingkungannya. Dari respirasi akan
dihasilkan energi kimia ATP untuk melakukan aktivitas kehidupan, seperti
sintesis, gerak, pertumbuhan, dan bereproduksi. Respirasi dilakukan oleh semua
makhluk hidup dengan semua penyusun tubuh, baik sel maupun mulut. Secara
sederhana reaksi kimia yang trejadi
dalam respirasi dapat ditulis sebagai berikut :
C6H12 + O2 CO2 + H2O + energi
Oksigen yamg diperoleh dari proses
bernapas digunakan dalam proses respirasi, sedangkan karbon dioksida yang
dihasilkan ari proses respirasi dikeluarkan melalui proses bernapas. Respirasi
berkaitan erat dengan laju metabolisme karena laju metabolisme merupakan jumlah
total energi yang diproduksi dan dipakai oleh tubuh per satuan waktu. Hal ini
memungkinkan karena oksida dan bahan makanan memerlukan oksigen ( dalam jumlah
yang dibutuhkan ) untuk menghasilkan energi yang diketahui menghasilkan
jumlahnya juga, akan tetapi laju metabolisme biasanya cukup diekspresikan dalam
bentuk laju konsumsi oksigen. Beberapa faktor mempengaruhi laju
konsumsi oksigen antara lain
spesies hewan, temperatur, aktivitas dan ukuran badan.
Sel-sel tubuh terus menerus
menggunakan oksigen untuk reaksi metabolisme yang melepaskan energy dari
molekul nutrien dan menghasilkan ATP. Pada waktu yang sama, reaksi ini juga
melepaskan karbon dioksida. Konsumsi oksigen dan produksi karbon dioksida
terjadi di dalam mitokondria sesuai terjadinya respirasi seluler. Kerena jumlah
karbon dioksida yang melimpah menghasilkan keasaman yang bersifat racun bagi
sel tubuh, maka CO2 yang berlimpah itu
harus dibuang dengan cepat. Dua sistem yang memasok oksigen dan membuang karbon
dioksida adalah sistem kardioksikular dan sistem respirasitori. Sistem
respirasitori memberikan pertukaran gas, mengambil oksigen dan membuang karbon
dioksida, sedangkan sistem kardioksikular mengangkut gas dalam darah antara
paru-paru dan sel-sel, tubuh.
1.2
TUJUAN
PRAKTIKUM
1.
Mengukur kapasitas paru
kita
2.
Mengetahui faktor –
faktor yang memengaruhi kapasitas vital paru kita.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Dasar Pustaka
Respirasi
merupakan proses yang menghasilkan energi, sedangkan bernapas merupakan cara
makhluk hidup melakukan pertukaran gas denganlingkungannya. Sistem respirasi
atau pernapasan pada manusia tersusun atas alat-alat pernapasan atau saluran
udara yang dimulai dengan hidung dan mulut serta berakhir di jutaan gelembung
paru-paru.Agar proses pernapasan pada manusia dapat berlangsung, diperlukan
alat-alat pernapasan yang terdiri atas hidung (ataupun mulut), faring, laring,
trakea, bronkus dan paru-paru. Alat-alat pernapasan itu menyusun suatu sistem
pernapasan atau sistem respirasi.Hidung adalah organ pernapasan yang paling
luar sehingga merupakanalat pernapasan pertama yang dilalui udara. Selain
melalui hidung, bernapas jugadapat dilakukan melalui mulut. Ketika masuk ke
lubang hidung, udara melewati rongga di dalam hidungyang dibatasi oleh membran
mukosa. Membran mukosa menyekresi mukus(lendir) yang lengket dan berfungsi
untuk menangkap debu atau partikel-partikellain agar tidak sampai ke paru-paru
di dalam rongga hidung juga terdapat pembuluh-pembuluh darah untuk
menghangatkan udara yang masuk. Udara yang bersih, hangat dan lembab itu,
kemudian menuju bagian teratas faring dalam perjalanannya menuju paru-paru.
Pada bagian teratas rongga hidung terdapat saraf khusus, disebut saraf
olfaktori, yang memungkinkan kita mencium bau-bauanyang terbawa oleh
udara.Udara yang berasal dari rongga hidung selanjutnya masuk ke faring.Faring
adalah pencabutan dua saluran, yaitu tenggorok (nasofaring) yangmerupakan
saluran pernapasan, terletak di bagian depan, serta kerongkongan1
(esophagus) yang merupakan saluran
pencernaan, terletak di bagian belakang.Pada bagian bawah faring terdapat
laring.Laring merupakan kotak suara yang terletak di pangkal tenggorok (di
bawah faring). Laring tersusun atas tulang rawan yang berupa lempengan
danmembentuk struktur jakun. Di atas laring terdapat katup (disebut epiglottis)
yangakan menutup jika kita minum atau menelan makanan. Katup itu berguna untuk
mencegah makanan atau air masuk ke saluran pernapasan. Saat udara dari
hidungmelewati laring menuju tenggorok, anak tekak akan melipat dan bertemu
denganepiglottis (katup pangkal tenggorok) sehingga jalan ke tenggorok
terbuka.Dari laring, udara pernapasan akan diteruskan ke dalam trakea atau
batangtenggorok. Pada bagian belakang trakea terdapat satu lapis otot yang
dapatmenarik cincin-cincin tulang rawan secara bersama-sama jika ada benda
asingyang akan masuk ke saluran pernapasan. Hal itu akan mencegah benda
asingmasuk ke jalan udara. Dinding sebelah dalam trakea dilapisi oleh lendir
yangdihasilkan oleh sel-sel epitel. Sel-sel epitel yang melapisi permukaan
dalam trakeatersebut memiliki silia yang akan bergerak saat ada partikel asing,
misalnya debu,yang masuk ke tenggorok. Akibatnya, kita akan terbatuk atau tersedak
sehingga partikel asing tersebut akan terlontar ke luar.Ujung trakea bercabang
menjadi dua buah cabang batang tenggorok yangdisebut bronkus (jamak : bronki).
Kedua cabang tersebut, masing-masing masuk ke dalam paru-paru kanan. Di dalam
paru-paru, tiap bronkus membentuk cabang-cabang, disebut bronkiolus (jamak :
bronkioli), yang menuju tiap lobus pada paru- paru. Bronkiolus bercabang-cabang
lagi membentuk pembuluh-pembuluh halusyang akan masuk ke dalam alveolus (jamak
: aleveoli) atau gelembung paru-paru.Percabangan bronkiolus itu membentuk suatu
sistem yang terlihat seperti pohonterbalik.Oksigen yang terdapat dalam udara
pernapasan berdifusi masuk melewatidinding alveolus, kemudian masuk ke dalam
kapiler darah. Selanjutnya, oksigenakan dibawa darah menuju jantung untuk
diedarkan ke seluruh tubuh melalui 2 arteri. Sebaliknya, sisa-sisa pembakaran
yang berupa karbon dioksida ( C02 ) dan uap air ( H20 ) akan berdifusi ke luar
dari kapiler menuju ke dalam alveolus untuk selanjutnya dikeluarkan saat kita mengembuskan
napas.Mekanisme masuknya udara dari luar ke dalam paru-paru disebutinspirasi,
sedangkan proses keluarnya udara dari dalam paru-paru di
sebutekspirasi.Pernapasan dada adalah pernapasan yang terjadi akibat gerakan
otot antar tulang rusuk, sedangkan pernapasan perut merupakan pernapasan yang
terjadiakibat aktivitas otot-otot diafragma yang terletak di antara rongga dada
danrongga perut.Pada saat otot diafragma berkontraksi, posisi diafragma menjadi
mendatar.Akibatnya, rongga dada membesar dan tekanan udara menjadi kecil
sehinggaudara luar masuk ke dalam paru-paru (inspirasi). Sebaliknya, pada saat
ototdiafragma berelaksasi (kembali ke posisi semula), rongga dada mengecil
dantekanan udara menjadi lebih besar. Akibatnya, udara keluar dari paru-paru(ekspirasi).Ketika
kita mengembuskan napas, paru-paru tidak menjadi kosong samasekali. Hal itu
disebabkan darah secara konstan mengalir melewati paru-parudalam perjalanannya
ke seluruh tubuh sehingga selalu ada oksigen yang dapatdiambil oleh paru-paru.
Pada saat aspirasi, jutaan alveoli (gelembung udara) terisiudara seperti
balon-balon kecil, sedangkan selama ekspirasi, udara keluar darialveoli
sehingga “balon-balon” kecil tersebut mengempis.Meskipun daya tampung paru-paru
setiap orang berbeda-beda, dalamkeadaan normal, paru-paru orang dewasa
rata-rata dapat menampung udarasebanyak 4,5 – 6 liter atau 4.500 – 6.000 cc.
Daya tampung udara maksimal paru- paru itu disebut kapasitas total paru-paru.
Artinya, waktu kita menarik napasdalam-dalam, jumlah udara yang mampu ditampung
paru-paru menunjukkankapasitas total paru-paru. Dalam satu kali bernapas, orang
menghirup danmengembuskan udara sebanyak 0,45 – 0,5 liter. Jumlah itu dinamakan
kapasitas3 tidal. Kapasitas tidal adalah volume udara yang masuk dan keluar
dari paru-paru pada saat kita bernapas secara normal. Besarnya kapasitas tidak
hanya sekitar 10% dari kapasitas total paru-paru.Pada saat kita menarik napas
sedalam-dalamnya, masuk udara tambahanyang disebut udara cadangan inspirasi,
sebanyak 1,5 liter. Demikian juga, saatkita mengembuskan napas sekuat-kuatnya,
keluar udara tambahan yang duisebutudara cadangan ekspirasi, sebanyak 1,5
liter. Udara yang masuk dan keluar padasaat kita menghirup dan mengembuskan
napas sekuat-kuatnya dinamakankapasitas vital paru-paru. Banyaknya kapasitas
vital paru-paru sekitar 3,5 liter udara.Ketika tidur atau beristirahat, kita
bernapas secara wajar atau normal. Padakeadaan demikian, banyaknya udara yang
kita hidup dan embuskan hanya sekitar 0,5 liter. Sekuat apapun kita mengembuskan
napas, masih ada sekitar 1,5 liter udara yang tersisa di dalam paru-paru. Udara
itu dinamakan udara sisa atau udararesidu.Dengan demikian, banyaknya udara yang
digunakan dalam proses pernapasan berkisar antara 0,5 – 3,5 liter. Dari jumlah
itu, hanya sekitar 0,35 liter udara pernapasan, seperti trakea, bronkus, dan
bronkiolus. Perlu diingat lagi bahwa besar kecilnya volume udara pernapasan
tersebut sangat dipengaruhi oleh berbagai faktor, antara lain usia, berat
badan, jenis aktivitas, kebiasaan bernapas,ataupun kondisi kesehatan seseorang.
Kapasitas paru-paru anak kecil tentu sajalebih kecil daripada orang dewasa.
Kapasitas paru-paru dapat diukur dengan alatyang disebut spirometer.
BAB III
METODE PENELITIAN
3.1 ALAT
DAN BAHAN
· Balon
· Penggaris
· Grafik
kapasitas vital paru
3.2
CARA
KERJA
1. Lakukan
inspirasi secara maksimal
2. Kemudian
lakukan ekspirasi secara maksimal melalui mulut kedalam balon
3. Putar
/ pilin ujung balon agar udara tidak ada yang keluar
4. Ukur
diameter seperti pada gambar berikut
5. Lihat
pada grafik, brapa kapasitas vital paru anda
BAB IV
HASIL PENGAMATAN DAN PEMBAHASAN
4.1 HASIL
PENGAMATAN
No
|
Nama
|
Diameter
|
KV ( cc )
|
1.
|
Fadhillah febriani
|
14,8 cm
|
1500
|
2.
|
Indah wahyu r.
|
9,8 cm
|
500
|
3.
|
Larasati ieka p.
|
13,3 cm
|
1250
|
4.
|
M. nur yuda
|
14 cm
|
1250
|
5.
|
Ni komang ayu
|
12,3 cm
|
1000
|
4.2
PEMBAHASAN
kita mengetahui bahwa
pernapasan merupakan proses yang dilakukan oleh organisme untuk menghasilkan
energi dari hasil metabolisme. Bernapas merupakan serangkaian reaksi biokimiawi
yang memerlukan oksigen untuk mengoksidasi atau membakar zat-zat makanan guna
menghasilkan energi yang diperlukan makhluk hidup dengan hasil samping berupa
karbon dioksida. Perlu diingat lagi bahwa besar kecilnya volume udara
pernapasan tersebut sangat dipengaruhi oleh berbagai faktor, antara lain usaha,
berat badan, jenis aktivitas,kebiasaan bernapas, ataupun kondisi kesehatan
seseorang. Pada hasil pengamatan di atas pernapasan siswa yang paling tinggi
adalah fadhillah karena diameter balonnya 14,8 cm. Tingginya kapasitas vital
paru fadillah paling tinggi dikarenakan aktivitas sehari – hari yang
memengaruhi tingkat kapasitas parunya. Lain hanya dengan ke tiga temanya yaitu
larasati, komang, dan yuda yang memiliki diameter balon masing – masing 13,3 cm
untuk laras, 12,3 cm untuk komang dan 14 cm untuk yuda. Ke empat siswa mencetak
lebih dari 1000 cc kapasitas vital parunya yang lain halnya dengan teman mereka
yaitu indah wahyu yang kapasitasnya hanya 500cc dan diameter balonnya hanya 9,8
cm. Kenapa begitu ? karena ditinjau dari faktor kesehatan paru – paru kami yang
berbeda.
BAB V
PERTANYAAN
DAN PEMBAHASAN
1. Berapa
jumlah kapasitas vital paru kita secara teori ? jelaskan !
Jumlah totalnya
yaitu 3000cc. Karena perhitungan jumlah kapasitas paru – paru berasal dari
jumlah udara komplementer ditambah jumlah udara suplementer atau dirumuskan
sebagai berikut:
KV =
udara komplementer + udara suplementer
= 1.500cc +
1500cc
= 3000cc
2. Melalui
percobaan ini, bagaimana kapasitas vital paru kita sama atau berbeda ? jelaskan
!
Setiap orang pasti berbeda. Karena
setiap orang memiliki faktor – faktor dimana sangat memengaruhi kapasitas vital
paru.
3. Tuliskan
faktor – faktor yang memengaruhi adanya perbedaan kapasitas vital paru kita ?
Faktor – faktornya yaitu umur, jenis
kelamin, suhu tubuh, kondisi tubuh, kegiatan sehari – hari, aktivitas
perseorangan.
BAB
V
KESIMPULAN
Dari
hasil praktikum yang kami lakukan, kami dapat menarik kesimpulan bahwasanya
kapasitas vital paru pada setiap jenis kelamin dan setiap perseorang berbeda –
beda. Faktanya jenis kelamin wanita lebih besar volume udara pernapasanya
daripada pria. Dan perbedaan kapasitas vital paru setiap perseorangan juga
dipengaruhi oleh faktor usia, jenis kelamin, jenis aktivitas, dan kesehatan
orang tersebut.
Oleh : Indah Wahyu Rusdianawati